www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Bagaimana cara berdoa yang pantas?

Jawaban:
Apakah berdoa lebih baik dilakukan dengan berdiri, duduk, berlutut, atau tunduk? Apakah tangan kita harusnya terbuka, tertutup atau terangkat kepada Allah? Apakah mata kita harus tertutup ketika kita berdoa? Apakah lebih baik berdoa di dalam bangunan gereja atau di alam terbuka? Apakah kita harus berdoa di pagi hari ketika baru bangun, atau pada waktu malam sebelum tidur? Apakah ada kata-kata yang kita perlu ucapkan dalam doa kita? Bagaimana kita memulai doa kita? Apa cara yang pantas untuk mengakhiri doa?

Pertanyaan-pertanyaan ini, dan lainnya, adalah pertanyaan-pertanyaan yang umum ditanyakan mengenai doa. Apa cara yang pantas untuk berdoa? Apakah hal-hal di atas ada artinya?

Terlalu sering doa dipandang sebagai “rumusan magis.” Ada yang percaya bahwa kalau kita tidak mengucapkan hal-hal yang tepat secara persis, atau berdoa dengan posisi yang benar, Allah tidak akan mendengar atau menjawab doa kita. Pandangan ini sama sekali tidak alkitabiah.

Allah tidak menjawab doa kita berdasarkan kapan kita berdoa, di mana kita, bagaimana posisi badan kita, atau urutan kata-kata kita. Melalui 1 Yohanes 5:14-15 kita diajarkan untuk memiliki keyakinan ketika datang kepada Allah dalam doa. Kita tahu bahwa Dia mendengarkan kita dan akan memberi apa saja yang kita minta selama itu sesuai dengan kehendak-Nya.

Demikian pula Yohanes 14:13-14 menyatakan, “dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya” (Yohanes 14:13-14).

Menurut ayat ini dan ayat-ayat lainnya, Allah menjawab permohonan doa berdasarkan apakah yang diminta itu seturut dengan kehendak-Nya dan dalam nama Yesus (untuk mempermuliakan Yesus).

Jadi bagaimana cara yang pantas untuk berdoa? Filipi 4:6-7 memberitahu kita untuk berdoa dengan tidak kuatir, berdoa untuk segala hal dan berdoa dengan hati yang bersyukur.

Allah akan menjawab doa-doa demikian dengan hadiah damai sejahtera-Nya ke dalam hati kita. Cara yang pantas untuk berdoa itu mencurahkan hati kita kepada Allah, jujur dan terbuka dengan Allah, karena Dia mengenal kita lebih dari kita mengenal diri kita sendiri.

Kita harus membawa permohonan kita kepada Allah dengan mengingat bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik. Ia tidak akan mengabulkan permohonan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya bagi kita. Kita harus mengungkapkan kasih, rasa terima kasih kita dan menyembah Allah dalam doa tanpa kuatir mengenai mengucapkan kata-kata yang tepat. Allah lebih tertarik dengan isi hati kita daripada kelancaran kata-kata kita.

Yang paling dekat sebagai “pola” doa dalam Alkitab itu Doa Bapa Kami dalam Matius 6:9-13. Harap dipahami bahwa Doa Bapa Kami itu bukanlah doa yang kita harus hafalkan dan ulangi di hadapan Allah.

Itu hanyalah contoh dari hal-hal yang seharusnya tercakup dalam doa kita ketika kita berdoa – penyembahan, percaya kepada Allah, permintaan, pengakuan dosa, dan penaklukan diri.

Kita harus berdoa untuk hal-hal yang dibicarakan dalam Doa Bapa Kami dengan menggunakan kata-kata kita dan “menyesuaikannya” dengan perjalanan hidup kita sendiri dengan Allah.

Cara yang pantas untuk berdoa itu ketika kita mengungkapkan hati kepada Allah.

Duduk, berdiri, atau berlutut, tangan terbuka atau tertutup, mata terbuka atau tertutup, dalam gereja, di rumah, atau di luar, pagi atau malam – semua ini bukan hal-hal yang penting, bergantung kepada kesukaan, keyakinan dan kepantasan masing-masing. Kehendak Allah itu kepada doa yang sungguh-sungguh dan hubungan pribadi antara Dia dan kita.

© Copyright Got Questions Ministries