Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan kita ini buatan Allah dalam Efesus 2:10?

Jawaban
Efesus 2:10 berkata, "Karena kita ini buatan Allah (terjemahan Inggris: "workmanship"/ "pengerjaan"), diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya." Versi Alkitab lainnya menggunakan kata-kata seperti mahakarya atau hasil karya tangan, bukan pengerjaan. Dengan kata lain, kita sepenuhnya adalah hasil karya penciptaan, penebusan, dan pengudusan Allah, dan kita adalah milik-Nya.

Pengerjaan (workmanship) mengacu pada lebih dari sekadar hasil ciptaan; tetapi juga mengacu pada tingkat keterampilan yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Tingkat keterampilan tersebut memberikan nilai pada sesuatu yang dibuat. Sebagai contoh, kita dapat mengatakan, "Vas itu adalah hasil karya yang sangat bagus." Vas itu sendiri memang indah, tetapi nilainya berasal dari bakat orang yang mendesain dan membuatnya. Dengan definisi tersebut, pengerjaan/ buatan Allah mungkin merupakan istilah yang lebih tepat daripada mahakarya atau hasil karya, karena penekanannya lebih kepada Sang Pencipta daripada ciptaannya.

Kita adalah buatan Allah karena Dia telah menciptakan kita. Segala sesuatu yang Allah ciptakan bernilai, namun tidak ada satu pun ciptaan yang sebanding dengan karya-Nya dalam menciptakan manusia (Kejadian 2:7). Dari langit, sungai, hingga katak, Allah hanya berfirman dan jadilah semuanya itu (Kejadian 1). Selama enam hari, Allah berfirman, "Jadilah," dan terjadilah. Namun pada hari keenam, Dia melakukan sesuatu yang berbeda. Allah menjulurkan tangan-Nya ke dalam lumpur dan membentuk seorang manusia. Dia kemudian "menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup." (Kejadian 2:7). Nafas itu membawa kehidupan dari Allah sendiri ke dalam karya-Nya. Manusia kini memiliki roh yang berbeda dengan kehidupan hewan dan tumbuhan. Mazmur 139:13-16 memberi kita gambaran tentang bengkel kerja Allah, yang menunjukkan kepada kita bahwa Dia terlibat secara intim dalam penciptaan setiap manusia.

Kita adalah buatan Allah karena Dia telah menebus kita. Seperti yang Tuhan tahu akan terjadi, manusia memberontak terhadap otoritas-Nya. Mereka mencemari karya Allah dan memasukkan dosa ke dalam dunia-Nya yang sempurna (Kejadian 3:11; Roma 5:12). Sejak saat itu, Allah menjalankan rencana-Nya untuk menebus mereka dan mengembalikan mereka kepada rancangan-Nya yang semula (Kejadian 3:21-23). Sebelum dunia dijadikan, Allah telah merencanakan penebusan ini, yang pada akhirnya akan menghasilkan penyaliban Anak-Nya sebagai korban penghapus dosa (2 Korintus 5:21; Efesus 1:4; Wahyu 13:8). Pekerjaan-Nya sangat mahal, karena kita telah ditebus "dengan darah yang mahal" (1 Petrus 1:18-19).

Kita adalah buatan Allah karena Dia menguduskan kita dan membuat kita layak untuk melayani. Dia membentuk kita seperti yang Dia inginkan untuk kesenangan dan tujuan-Nya (Filipi 2:13; Kolose 1:16). Terlepas dari ketidaksempurnaan yang kita temukan dalam diri kita dan orang-orang yang kita kasihi, tanah liat tidak dapat berkata kepada tukang periuk, "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" (Roma 9:20; Yeremia 18:5). Allah tahu apa yang sedang Dia lakukan. Dia menggunakan alat pemahat berupa kesulitan, hubungan, tantangan, dan intervensi yang ajaib untuk membentuk kita menjadi serupa dengan Kristus (Roma 8:28). Dan Dia berjanji untuk menyelesaikan apa yang telah Dia mulai (Filipi 1:6). Tujuannya adalah "pekerjaan baik" (Efesus 2:10).

Kebenaran bahwa kita adalah buatan Allah dinyatakan dalam konteks keselamatan kita: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah" (Efesus 2:8-10). Penekanannya adalah pada kasih karunia dan anugerah Allah. Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan kita sendiri karena kita adalah hasil karya Allah. Allah adalah Perancang dan Pembangun iman kita; kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri.

Gereja secara keseluruhan juga merupakan hasil buatan Allah. Dia telah memberikan kita karunia-karunia, Kitab Suci, dan Roh Kudus untuk memampukan kita melakukan pekerjaan-Nya di dunia. (Roma 12:4-7; 1 Korintus 12:4). Seperti lentera yang ada untuk menerangi, demikian pula Gereja ada untuk menyebarkan terang Injil kepada yang terhilang dan sekarat (Matius 5:14; Kisah Para Rasul 13:47). Sejauh kita mengizinkan terang-Nya bersinar melalui kita, kita menampilkan karya-Nya.