www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah kita perlu berdiri ketika Alkitab dibacakan?

Jawaban:
Di dalam Nehemia 8:5, imam Ezra mengumpulkan semua orang yang telah memperbaiki tembok Yerusalem dan membacakan hukum Allah kepada mereka: “Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri.” Dalam beberapa gereja pada masa kini ada yang mengikuti tradisi ini dan mengajar bahwa kita perlu berdiri ketika Alkitab dibacakan.

Berdiri ketika mendengar Alkitab dibacakan tentunya merupakan tanda hormat. Akan tetapi, tidak ada perintah dalam Alkitab yang menyaratkan semua orang harus berdiri ketika Alkitab dibacakan. Selebihnya, dalam acara itu, Ezra tidak sedang membacakan Alkitab di dalam gereja atau bait. Ezra membaca dari Torah, di halaman luar dari atas mimbar di Yerusalem pada satu peristiwa ratusan tahun sebelum permulaan gereja (lihat Kisah Para Rasul pasal 2). Meskipun banyak prinsip baik yang dapat kita peroleh dari perikop ini, tidak ada perintah khusus untuk mengulangi perilaku tersebut dalam perkumpulan gereja modern.

Selain itu, acara berdiri yang berlangsung dalam Nehemia 8:5 tidak lama. Ayat kemudian menyatakan, “Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: ‘Amin, amin!’, sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah” (Nehemia 8:6).

Ayat 7-8 menambahkan, “Juga…orang-orang Lewi, mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya. Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.” Orang-orang itu membantu menafsirkan dan mungkin juga menerjemahkan ajaran Hukum kepada pendengarnya di Yerusalem.

Nehemia 8:12 mengajar bahwa hari ketika Ezra membacakan Alkitab adalah hari bersuka cita: “Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka.” Selaras dengan yang tertulis di dalam Mazmur 119:162, “Aku gembira atas janji-Mu, seperti orang yang mendapat banyak jarahan.”

Ketika mendengar Firman Allah, umat Israel belajar tentang Hari Raya Pondok Daun. Mereka memilih merayakannya untuk pertama kalinya sejak kembali ke Yerusalem. Hari Raya itu berlangsung selama tujuh hari, yang diikuti oleh hari kudus dimana semua orang tidak boleh bekerja.

Sama seperti penduduk Yehuda pada zaman Ezra, kita perlu menghormati Firman Allah. Berdiri ketika Alkitab dibacakan adalah tanda penghormatan, namun adapula cara lain. Cara terbaik menghormati Firman Allah adalah memperhatikannya dan menaatinya supaya hidup kita diubah. “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau” (Mazmur 119:11).

© Copyright Got Questions Ministries