Jawaban:
Allah telah menciptakan segala sesuatu yang pernah ada, yang sedang ada, dan yang akan ada (Yohanes 1:3). Segala sesuatu ini termasuk baik makhluk jasmani maupun makhluk rohani (Kolose 1:15-17). Satu-satunya pribadi yang mempunyai kuasa keberadaan dalam dirinya sendiri - yang artinya tidak mempunyai permulaan atau akhir - adalah Allah (Keluaran 3:14). Semua makhluk lain diciptakan oleh Allah dan merupakan milik Allah (Mazmur 24:1).
Ada beberapa rujukan Alkitab pada Raja Babel dan Raja Tirus yang juga bersifat nubuat. Tokoh-tokoh ini dianggap oleh para penafsir Alkitab sebagai tipologi Setan (Yesaya 14:12-15; Yehezkiel 28:13-17). Kedua bagian ayat ini memberi pembacanya sejarah di balik Setan dan asal usulnya. Ayat 12 dalam Yesaya 14 menyatakan bahwa asal usul Setan adalah di dalam surga. Yehezkiel 28 menyatakan bahwa Setan diciptakan (ayat 13) sebagai salah satu malaikat kerub (ayat 14) dan tidak bercela sampai pada saat dosa ditemukan dalam dirinya (ayat 15).
Alkitab menunjuk kesombongan sebagai akar dosa Setan (Yehezkiel 28:17). Sebelum Setan diusir dari surga, seharusnya ia sangat indah dari luar maupun dalam (Yehezkiel 28:12). Yehezkiel 28:15 menekankan bahwa Setan diciptakan "tak bercela," dan dosa adalah pilihan pribadinya (Yehezkiel 28:16-18). Jadi, adalah salah jika kita menuduh Allah menciptakan Setan dalam keadaan berdosa. Allah adalah kudus dan tidak menciptakan apapun yang bertentangan dengan sifat-Nya (Mazmur 86:8-10; 99:1-3; Yesaya 40:25; 57:15).
Jadi, walaupun secara teknis kita dapat berkata bahwa Allah menciptakan Setan, tidak benar jika kita berasumsi bahwa Allah menciptakan dosa di dalam Setan. Setan telah memilih jalannya sendiri (Yesaya 14:13). Allah tidak pernah menyebabkan dosa (Yakobus 1:13), walaupun Ia telah menciptakan dunia yang bebas dimana orang dapat berdosa. Pada suatu hari Allah akan menghentikan semua dosa dan ulah Setan di dunia ini (Wahyu 20:10) dengan memenjarakannya bersama dengan para iblis lainnya di dalam penghukuman yang kekal.
