www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah Setan mampu merubah cuaca?

Jawaban:
Seiring dengan semakin maraknya terjadi bencana alam dan badai yang dahsyat, semakin banyak orang yang bertanya, siapakah yang mengendalikan cuaca, Allah atau Setan? Alkitab mengungkapkan bahwa Setan dan para iblisnya tidak mempunyai kendali atas bencana alam. Akan tetapi, Setan, “lawan” kita, harus ditanggapi dengan serius; kita harus mengakui keberadaannya dan kuasa terbatasnya di atas dunia yang sekuler ini. Setan, malaikat terjatuh yang telah ditaklukkan, melampaui kemampuan manusia tetapi tidak ilahi, yakni dia hanya mempunyai kuasa yang diperbolehkan oleh Allah (2 Tesalonika 2:6-11).

Jika Setan dapat mempengaruhi cuaca, hal itu hanya terjadi karena diperbolehkan Allah, dan dibatasi, sebagaimana kasusnya dengan Ayub. Setan diperbolehkan Allah untuk menyiksa Ayub demi mengujinya, dan hal ini melibatkan “api” (atau mungkin petir) yang “menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga” (Ayub 1:16). Bencana ini diikuti oleh “angin ribut” (mungkin puting beliung) yang menghancurkan rumahnya dan membunuh anak-anaknya (ayat 18-19). Jadi jika api dari langit dan putting beliung disebabkan oleh Setan, setidaknya mereka masih di bawah kedaulatan Allah menurut kehendak-Nya.

Ialah Allah, bukan Setan, yang mengendalikan cuaca (Keluaran 9:29; Mazmur 135:6-7; Yeremia 10:13).

Allah mengendalikan langit dan hujan (Mazmur 77:16-19).

Allah mengendalikan angin (Markus 4:35-41; Yeremia 51:16).

Allah menegakkan dan menopang alam semesta (Ibrani 1:3).

Allah berkuasa atas awan-awan (Ayub 37:11-12,16).

Allah berkuasa atas petir (Mazmur 18:14).

Allah berkuasa atas alam (Ayub 26).

Allah memegang kendali segala sesuatu, termasuk cuaca. Melalui pemeliharaan-Nya, Allah memenuhi kebutuhan dan melindungi para anak-Nya, namun Ia juga memperbolehkan Setan, para iblis, dan umat manusia untuk melakukan kejahatan dan dosa secara terbatas. Para Setan dan roh jahat ini bertanggung-jawab atas semua bencana dan musibah yang mereka sebabkan. Kita tahu bahwa Allah mentakdirkan terjadinya segala sesuatu (Efesus 1:11; Roma 11:36), dan tangan-Nya yang tak nampak masih membimbing kita di tengah penderitaan yang ktia alami, walaupun Ia tak dapat berdosa atau menyebabkan kejahatan (Yakobus 1:13-17).

Tidak ada penderitaan yang tak bertujuan bagi orang percaya, baik penderitaan tersebut disebabkan oleh manusia lain atau bencana alam. Ada kalanya kita tidak memahami mengapa bencana alam atau tindakan kejahatan lainnya terjadi, tetapi kita dapat yakin bahwa di dalam semua penderitaan dan kesesakan itu Allah masih bekerja bagi kemuliaan-Nya dan kebaikan kita (Roma 8:18-28).

© Copyright Got Questions Ministries