www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Bolehkah seorang Kristen memakai perhiasan keagamaan, seperti salib?

Jawaban:
Ada banyak perdebatan mengenai apakah pantas atau tidak—atau bahkan berdosa—untuk memakai perhiasan keagamaan seperti salib dan salib dengan patung Kristus. Orang Kristen tidak mulai memakai salib di leher mereka sampai setelah penyaliban tidak lagi menjadi sumber utama hukuman mati; oleh karena itu, ini tidak sama dengan orang yang mengenakan miniatur “kematian” di lehernya, seperti yang dikatakan beberapa orang. Banyak yang memandang salib hanya sebagai alat yang digunakan untuk membunuh Juruselamat kita yang terkasih. Yang lain melihatnya sebagai simbol kematian dan kebangkitan Yesus, pengingat kuat akan pengorbanan dan kemenangan Yesus, dan pengingat anugerah Tuhan yang menawarkan keselamatan kepada kita. Karena itu adalah kehendak Tuhan, Yesus rela disalibkan, menanggung dosa dunia, membersihkan mereka yang percaya kepadaNya dari dosa mereka.

Satu-satunya alasan Alkitab melarang penggunaan perhiasan keagamaan, seperti salib atau salib dengan patung Kristus, adalah jika benda tersebut menjadi berhala yang digunakan untuk beribadah (1 Korintus 10:14) atau jika pemakainya hanya terfokus dengan penampilan perhiasan tersebut (1 Petrus 3:3) atau jika itu menjadi batu sandungan bagi orang lain (1 Korintus 8:9; Roma 14:13). Memang banyak orang memakai perhiasan religius sebagai aksesoris penampilan tanpa mempedulikan simbolisme atau keinginan untuk mewakili Kristus. Tapi itu tidak berarti orang Kristen tidak bisa atau tidak boleh memakainya. Banyak orang Kristen memakai salib sebagai ekspresi bangga atas cinta, rasa hormat, dan pelayanan mereka kepada Kristus, sekaligus sebagai pengingat atas apa yang telah Dia lakukan bagi kita.

Kekhawatiran lainnya adalah ketika orang membiarkan benda-benda seperti salib, salib dengan patung Kristus, patung, stiker mobil, dll, menggantikan perubahan sejati yang seharusnya terjadi di hati kita. Barang-barang yang kita kenakan, bawa, atau masukkan ke dalam mobil kita bukanlah hal yang menjadikan kita orang Kristen. Tuhan tidak peduli dengan apa yang kita kenakan selama kita tidak berpakaian dengan cara yang dapat menyebabkan siapa pun tersandung dalam perjalanannya bersama Tuhan (Roma 14:20) dan kita tidak terfokus hanya dengan penampilan atau harta benda kita. Dia menyelidiki hati kita untuk menemukan siapa yang setia kepada-Nya dan apakah kita menolong dan memperlihatkan kasih kepada orang lain. Bukan hak kita untuk menilai apakah memakai perhiasan keagamaan itu pantas atau tidak; setiap orang Kristen harus mencari persetujuan Tuhan dalam semua yang dia lakukan. Jika Kitab Suci tidak menguraikan dengan jelas apakah suatu praktik itu sah atau bermanfaat, maka praktik tersebut sebaiknya diserahkan pada hati nurani masing-masing orang.

© Copyright Got Questions Ministries