Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan Apollinarianisme?

Jawaban
Apollinarianisme adalah ajaran sesat Kristen abad keempat yang menjangkiti gereja mula-mula dan yang menyangkal kemanusiaan dan kesempurnaan Yesus Kristus. Dinamai dari "Apollinaris yang Muda", yang merupakan uskup gereja Laodikia dan yang memulai ajaran ini pada tahun 361 Masehi. Apollinarianisme ditolak dalam berbagai konsili gereja mula-mula, termasuk Konsili Konstantinopel Pertama pada tahun 381.

Apollinarianisme mengajarkan bahwa dua kodrat Yesus, manusia dan ilahi, tidak dapat hidup berdampingan dalam satu pribadi yang sama. Menurut Apollinaris, karena Yesus adalah manusia, Dia pasti berdosa, dan natur yang berdosa tidak dapat berbagi tubuh yang sama dengan natur ilahi. Untuk mengatasi "masalah" dalam diri Yesus ini, Logos Tuhan turun ke dalam diri Yesus, menggantikan pikiran manusiawi atau sifat rasional-Nya dengan sifat Tuhan dan mengalahkan keberdosaan yang melekat pada kemanusiaan Yesus. Dengan demikian, Logos menjadi sifat ilahi Kristus, yang berlawanan dengan sifat manusiawi Yesus.

Apollinaris percaya bahwa Yesus memiliki tubuh dan jiwa manusia, tetapi pikiran Yesus digantikan oleh Logos. Dia membayangkan Kristus sebagai "jalan tengah" antara Tuhan dan manusia, sama seperti seekor bagal (mule) adalah jalan tengah antara kuda dan keledai atau abu-abu adalah jalan tengah antara hitam dan putih. Perpaduan ilahi dan manusia yang dihasilkan, menurut Apollinarianisme, tidak sepenuhnya ilahi dan juga tidak sepenuhnya manusia.

Apollinarianisme menyangkal kebenaran Alkitab bahwa Yesus Kristus memiliki dua natur yang berbeda (manusiawi dan ilahi) yang disatukan dalam satu Pribadi. Kita menyebut penyatuan keilahian dan kemanusiaan yang tidak berdosa ini sebagai persatuan hipostatis. Alkitab mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah 100 persen Tuhan dan 100 persen manusia, Anak Allah dan Anak Manusia, pada saat yang sama.

Apollinarianisme meniadakan penebusan yang Kristus sediakan bagi kita di kayu salib. Dalam posisi ilahi-Nya sebagai Anak Allah, Yesus mampu mempersembahkan korban yang kudus dan berkenan kepada Bapa; dalam posisi manusiawi-Nya sebagai Anak Manusia, Yesus mampu mati bagi manusia. Jika Yesus tidak sempurna, Dia tidak mungkin menjadi "anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat" (1 Petrus 1:19). Jika Yesus tidak benar-benar manusia, dalam segala hal, maka Dia tidak mungkin menjadi Pengganti yang sejati bagi kita. Yesus Kristus, sang manusia, adalah "pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus" (1 Timotius 2:5).

Apollinarianisme dibantah oleh banyak ayat-ayat Kitab Suci yang mengajarkan bahwa Yesus benar-benar seorang manusia. "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita" (Yohanes 1:14). "Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan" (Kolose 2:9). Rasul Yohanes memperingatkan gereja mula-mula tentang ajaran sesat seperti Apollinarianisme: "Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia" (2 Yohanes 1:7). Para penyesat ini, kata Yohanes, menyebarkan doktrin antikristus (ayat 7; bdk. 1 Yohanes 4:1-3). Apollinaris adalah salah satu pendusta tersebut, dan ia pergi ke kuburnya dengan berpegang teguh pada ajaran sesatnya.

Apollinarianisme, seperti halnya Docetisme, yang juga menyangkal kemanusiaan Kristus yang sejati, harus ditolak karena ini adalah pandangan yang tidak alkitabiah tentang natur Yesus, mengurangi kekudusan-Nya, dan mengurangi kecukupan penebusan-Nya.