Pertanyaan

Apakah mata air kehidupan di dalam Wahyu 21:6?

Jawaban
Dalam Wahyu 21, rasul Yohanes melihat Yerusalem Baru, di mana orang-orang percaya yang telah ditebus dan dibangkitkan berdiam di dalam hadirat Tuhan yang kekal (ayat 1-3). Tuhan dengan lembut menghapus semua kesedihan dan rasa sakit di langit dan bumi yang baru diciptakan ini (ayat 4). Dari takhta surgawi-Nya yang agung, Yesus Kristus berbicara kepada Yohanes, "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan" (Wahyu 21:6).

Kepada semua orang yang haus, Yesus menawarkan persediaan minuman tanpa henti dari mata air kehidupan tanpa biaya. Kenyataan ini menjadi pesan yang bergema di seluruh Kitab Suci ketika Tuhan memberikan undangan-Nya untuk keselamatan dan kehidupan kekal bersama-Nya. Nabi Yesaya menyampaikan tawaran tersebut:

Ayo, hai semua orang yang haus,

marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah!

Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah,

juga anggur dan susu tanpa bayaran!

(Yesaya 55:1)

Dalam Khotbah di Bukit yang terkenal, Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan" (Matius 5:6). Rasa haus dalam Alkitab sering kali merupakan gambaran dari kebutuhan rohani manusia. Mata air kehidupan disediakan bagi mereka yang menyadari kehausan dan kebutuhan mereka akan keselamatan dari Tuhan (Yesaya 12:2-3; 41:17-18; Mazmur 42). Minuman tidak diberikan kepada semua orang, tetapi hanya kepada mereka yang percaya dan menaruh iman kepada-Nya (Kisah Para Rasul 16:30-31; Yohanes 6:35; 7:38). Tidak ada seorang pun yang secara tidak sengaja meminum dari mata air kehidupan.

Kepada perempuan yang datang untuk menimba air dari sumur itu, Yesus menjelaskan, "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal" (Yohanes 4:13-14). Pada hari terakhir Pesta Pondok Daun, Yesus menyatakan, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup" (Yohanes 7:37-38).

Mata air kehidupan adalah anugerah yang cuma-cuma (Efesus 2:4-9; Roma 3:21-24). Tidak seorang pun dapat membeli tempat di mata air itu atau berusaha keras untuk masuk ke dalam surga (Roma 11:5-6; Titus 3:4-7). Allah Bapa adalah sumber dari karunia kehidupan ini. Dia adalah "mata air kehidupan" yang memberi kita "minum dari sungai kesenangan-Mu" (Mazmur 36:9-10). Nabi Yeremia menyadari bahwa mereka yang berpaling dari-Nya berarti meninggalkan "sumber air yang hidup" (Yeremia 2:13; 17:13).

Karena kasih dan belas kasihan-Nya yang besar, Tuhan memberikan Anak-Nya, Yesus Kristus, untuk menjadi mata air kehidupan dan sumber kehidupan kekal bagi kita (Yohanes 3:16-17; 11:25-26; 17:3; Roma 6:23). Dia adalah "batu karang rohani" yang darinya kita meminum "minuman rohani" yang memberi kehidupan (1 Korintus 10:3-4).

Pengkhotbah Kebangunan Rohani, Jonathan Edwards, menulis, "Kristus adalah seperti sungai. . . . Sebuah sungai yang terus mengalir, ada persediaan air segar yang datang dari mata air yang terus mengalir, sehingga seseorang dapat hidup dari sungai itu, dan dipasok air sepanjang hidupnya. Demikian juga Kristus adalah mata air yang terus mengalir; Ia terus menerus memasok umat-Nya, dan mata air itu tidak pernah habis. Mereka yang hidup di dalam Kristus, dapat memiliki persediaan yang segar dari-Nya untuk selama-lamanya; mereka dapat memiliki peningkatan berkat yang baru, dan tetap baru, dan yang tidak akan pernah berakhir" (Edwards, J., The Works of Jonathan Edwards, vol. 2, Banner of Truth Trust, 1974, hal. 932).

Di Eden yang dipulihkan di Yerusalem Baru, mata air kehidupan menjadi sungai kehidupan yang kekal, mengalir jernih dan terang dari takhta Tuhan melalui Kota Suci (lihat Wahyu 22:1). Ketika kitab Wahyu berakhir dan Alkitab ditutup, Yohanes mendengar Roh Kudus dan Mempelai Wanita berkata, "Marilah," dalam undangan terakhir dari Tuhan yang menggema: "barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!" (Wahyu 22:17).