www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah Allah menghukum kita ketika berdosa?

Jawaban:
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita terlebih dahulu harus bisa membedakan antara hukuman dan disiplin. Untuk orang yang percaya kepada Yesus, semua dosa kita – di masa lalu, saat ini, dan masa mendatang – telah dihukum di kayu salib. Sebagai orang Kristen, kita tidak pernah dihukum untk dosa. Hal itu telah lunas terbayar sekali untuk selamanya. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Rom 8:1). Karena pengorbanan Kristus, Allah hanya melihat kebenaran Kristus ketika Ia melihat kita. Dosa kita telah ditebus di kayu salib oleh Yesus. Karena itu, kita tidak akan dihukum untuk itu.

Namun, dosa dalam hidup kita yang butuhkan didisiplinkan oleh Allah. Jika kita terus berbuat dosa, tidak berbalik dan bertobat, Allah akan mendisiplinkan kita. Jika Ia tidak melakukannya, Ia bukanlah seorang Bapa yang mengasihi dan peduli. Sama seperti ketika kita mendisiplinkan anak-anak untuk kebaikan mereka, begitu pula Bapa di surga mendisiplinkan anak-anaknya dengan penuh kasih, demi kebaikan mereka. Ibr 12:7-13 mengatakan, “Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untku kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”

Disiplin adalah cara Allah mengubah anak-anak-Nya dari yang memberontak menjadi taat. Melalui pendisiplinan, mata kita dibukakan lebih jelas terhadap pandangan Allah mengenai hidup kita. Seperti Raja Daud berkata dalam Maz 32, disiplin menyebabkan kita mengakui dan berbalik dari dosa yang belum dituntaskan. Dengan cara ini, disiplin membersihkan kita. Ia juga merupakan pendorong.

Semakin kita mengenal Allah, semakin kita tahu keinginan-Nya bagi hidup kita. Disiplin memberi kita kesempatan untuk belajar, supaya semakin serupa dengan Kristus (Rom 12:1-2). Disiplin adalah hal yang baik!

Kita perlu ingat bahwa dosa tetap akan ada selama kita hidup di dunia ini (Rom 3:10, 23). Maka, kita memerlukan pendisiplinan dari Allah bukan hanya demi ketaatan kita, namun juga harus menerima konsekuensi alamiah dari dosa. Jika orang-percaya mencuri sesuatu, Allah akan mengampuninya dan membersihkannya dari dosa mencuri itu. Allah akan memulihkan hubungan antara diri-Nya dan pencuri yang bertobat itu. Namun, hukuman sosial dari pencurian itu bisa sangat buruk. Bisa berupa denda, ataupun penjara. Ini adalah konsekuensi alamiah dari dosa yang mesti ditanggung seseorang. Namun, Allah bisa tetap bekerja melalui peristiwa ini untuk meningkatkan iman kita dan membuat kita semakin memuliakan-Nya.
© Copyright Got Questions Ministries