Pertanyaan

Apakah arti penting dari pernyataan "Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang" dalam Mazmur 46:6?

Jawaban
Kitab Mazmur-kumpulan 150 puisi yang dimaksudkan untuk dinyanyikan-dipenuhi dengan pernyataan-pernyataan yang membesarkan hati di saat-saat sulit. Namun, ayat-ayat individual dalam Mazmur sering kali dapat disalahtafsirkan jika diambil di luar konteksnya. Hal ini terutama terjadi pada Mazmur 46:6.

Pernyataan "Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang" sering digunakan untuk mendorong dan menguatkan perempuan yang menghadapi situasi yang menantang. Ketika ayat ini muncul di media sosial, ayat ini sering kali dianggap sebagai pesan langsung kepada para perempuan yang sedang mengalami kesulitan: "Kamu tidak akan jatuh, meskipun kesulitan yang kamu alami, karena Tuhan ada di dalammu, memberimu kekuatan." Namun, penting untuk membongkar makna sebenarnya dari Mazmur 46:6.

Kata "dalamnya" (terjemahan Inggris: "her" - kata ganti wanita) dalam Mazmur 46:6 biasanya diasumsikan merujuk kepada perempuan secara umum, yang memberikan pesan yang menghibur tentang ketangguhan di masa-masa sulit. Namun kita perlu meninjau ayat-ayat di sekitarnya. Dalam ayat 5, pemazmur mengakui bahwa "Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai." Kata "Her" (kata ganti wanita) mengacu pada kota Allah. Jadi, meskipun sangat tepat untuk mengambil inspirasi dan dorongan dari ayat 6, kita tidak boleh menafsirkan ayat tersebut sebagai referensi langsung kepada perempuan. Sebaliknya, kita harus melihatnya sebagai pujian kolektif Israel atas pembebasan Tuhan, seperti yang digambarkan dalam Mazmur 46:2-4 (bdk. Mazmur 48:1-3).

Inti dari Mazmur 46:6 adalah bahwa Allah yang selalu hadir menjamin stabilitas Yerusalem yang tak tergoyahkan. Allah selalu berada di sisinya, memastikan bahwa ia tetap aman, bahkan di masa-masa yang penuh gejolak. Karena perlindungan Allah, umat Allah tidak perlu takut kepada apa pun dan tidak ada yang perlu ditakuti: "TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?" (Mazmur 27:1).

Ada kesamaan yang penting antara Mazmur 46 dan kitab Raja-Raja. Ketika bangsa Asyur mengepung kota Allah, panglima pasukan kafir melepaskan serangkaian ejekan dan ancaman kepada umat Allah. Dengan melakukan hal itu, ia berusaha membuktikan bahwa Allah Abraham, Ishak, dan Yakub sama tidak berdayanya dengan allah-allah lain di negeri-negeri yang ditaklukkan oleh bangsa Asyur (2 Raja-raja 18:28-35).

Selama pengepungan, Raja Hizkia mencari Tuhan. Setelah menerima surat ancaman dari raja Asyur, Sanherib, Hizkia membawa surat itu ke rumah Allah dan dengan sungguh-sungguh berdoa memohon kelepasan (2 Raja-raja 19:14-19). Ketika fajar menyingsing, tentara Asyur mendapati bahwa mereka telah kehilangan 185.000 tentara. Pada malam hari, seorang malaikat Tuhan turun ke atas bangsa Asyur, mengakhiri teror mereka dengan cepat dan tegas (2 Raja-raja 19:35). Yerusalem diselamatkan.

Allah telah menubuatkan kekalahan bangsa Asyur melalui nabi Yesaya: "Beginilah firman TUHAN tentang raja Asyur: 'Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: 'Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana. . . . Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya'" (2 Raja-raja 19:32, 34). Dengan kata lain, Allah ada di dalamnya, dia tidak akan jatuh.

Invasi Asyur ke Israel menjadi latar belakang sejarah bagi Mazmur 46:5. Di tengah situasi yang berbahaya, kata-kata pemazmur memiliki makna yang baru. Iman Hizkia dan penduduk Yerusalem yang diselamatkan adalah bukti kuasa Allah yang mahakuasa. Allah adalah benteng yang tidak dapat ditembus, perisai ilahi melawan kekuatan jahat:

Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku. (Mazmur 18:2-4)

Mazmur 46:6 adalah pengingat yang kuat bahwa kuasa dan perlindungan Allah tidak terbatas pada jenis kelamin atau individu tertentu. Dia menyertai anak-anak-Nya. Mazmur 46:6 merujuk kepada kota Yerusalem, dan hari ini kita dapat percaya bahwa Allah memiliki kasih perlindungan yang sama bagi gereja Tuhan, yang telah ditebus oleh darah Yesus. Ketika kita dikepung oleh berbagai ujian dan kesengsaraan, kita dapat tetap berpengharapan, karena kita tahu bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan atau mengabaikan kita (Roma 8:31; Ibrani 13:5).