settings icon
share icon
Pertanyaan

Haruskah seorang Kristen merayakan Hari Bumi?

Jawaban


Didirikan pada tahun 1970, Hari Bumi dirayakan pada tanggal 22 April setiap tahunnya. Hari ini merupakan hari bagi orang-orang di seluruh dunia untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap perlindungan lingkungan, dan sering kali diisi dengan acara-acara yang mendorong kepedulian terhadap bumi (seperti penanaman pohon atau upaya daur ulang) dan mengedukasi para peserta tentang lingkungan dan cara melestarikannya. Pada Hari Bumi 2016, lebih dari 120 negara menandatangani Perjanjian Paris, sebuah perjanjian kontroversial di mana para anggota yang berpartisipasi setuju untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh negara mereka terhadap pemanasan global.

Karena ini bukan hari raya Kristen, haruskah orang Kristen merayakan Hari Bumi? Tidak ada yang salah dengan memperingati satu hari untuk menekankan nilai menanam pohon dan mendaur ulang sampah. Kepedulian terhadap bumi bukanlah konsep sekuler. Ketika Tuhan menciptakan manusia pertama, Dia memerintahkan mereka untuk "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi" (Kejadian 1:28). Bahkan, tugas pertama manusia adalah merawat taman yang indah yang diciptakan Tuhan (Kejadian 2:15). Baik bumi maupun manusia adalah ciptaan Tuhan. Kita harus merawat dunia sebagai karya ajaib dari tangan Tuhan sendiri. Pemeliharaan ini dikenal sebagai penatalayanan, yaitu tindakan bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengembangan sesuatu. Tuhan tidak menciptakan dunia untuk kita abaikan dan kita salahgunakan. Dia menciptakannya, sebagian, untuk dinikmati, dan agar dapat menikmati ciptaan, kita harus menjadi pengelola yang baik..

Bagi banyak orang Kristen, masalah dalam merayakan Hari Bumi adalah politisasi peringatannya. Para aktivis politik menggunakan Hari Bumi sebagai platform untuk meremehkan kemajuan teknologi dan menyerang proyek-proyek pemerintah yang mahal, peraturan-peraturan yang mengganggu, dan globalisasi. Mereka mencoba untuk mengklaim posisi moral yang tinggi, dengan menyatakan bahwa implementasi segera dari prioritas politik mereka adalah satu-satunya cara untuk "menyelamatkan bumi" dan bahwa menentang agenda politik sayap kiri mereka berarti membahayakan bumi itu sendiri. Orang Kristen benar untuk waspada terhadap ilmu pengetahuan yang samar-samar di balik klaim pemanasan global, kelebihan populasi, hujan asam, lubang ozon, dan isu-isu yang mengkhawatirkan lainnya, terutama mengingat banyaknya ramalan yang gagal dari para pencinta lingkungan hidup sejak Hari Bumi pertama pada tahun 1970.

Sebagai orang Kristen yang percaya akan Firman Tuhan, kita tahu bahwa bumi tidak dimaksudkan untuk bertahan selamanya. Tuhan memberi tahu kita bahwa bumi ini akan dihancurkan untuk membuka jalan bagi langit yang baru dan bumi yang baru (Yesaya 65:17; 2 Petrus 3:12-13; Wahyu 21:1). Oleh karena itu, kita tahu bahwa pada akhirnya tidak ada cara untuk "menyelamatkan" bumi dari kehancurannya, yang akan terjadi pada waktu dan cara Tuhan sendiri.

Kesimpulannya, tidak ada satu pun ayat dalam Alkitab yang melarang orang Kristen untuk merayakan Hari Bumi atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan lingkungan. Namun, orang Kristen haruslah bijaksana. Kita tidak boleh membiarkan diri kita digunakan sebagai pion dalam agenda politik globalis atau terseret dalam gerakan-gerakan yang melayani ciptaan di atas Sang Pencipta (lihat Roma 1:25).

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Haruskah seorang Kristen merayakan Hari Bumi?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries