Pertanyaan
Apakah yang dimaksud dengan Haggadah / Aggadah?
Jawaban
Haggadah adalah sebuah buku yang berisi liturgi yang dibaca oleh orang Yahudi selama Seder pada malam pertama Paskah. Kata Haggadah berarti "menceritakan," yang berasal dari perintah Alkitab ini: "Pada hari itu harus kauberitahukan kepada anakmu laki-laki: Ibadah ini adalah karena mengingat apa yang dibuat TUHAN kepadaku pada waktu aku keluar dari Mesir" (Keluaran 13:8).
Perayaan Paskah, yang juga dikenal sebagai Pesach, dimulai saat matahari terbenam pada tanggal 14 Nisan (biasanya di bulan Maret atau April) dan menandai dimulainya perayaan selama tujuh hari yang mencakup Hari Raya Roti Tidak Beragi. Haggadah adalah urutan layanan, bacaan, dan lagu yang dicetak yang digunakan oleh mereka yang menghadiri Seder. Ada sedikit perbedaan dalam Haggadah ketika Perayaan Paskah Seder dirayakan oleh orang Yahudi Sephardic (Spanyol-Portugis), Ashkenazi (Eropa Timur), dan Misrahi (Afrika Utara/Timur Tengah).
Haggadah terkadang tertukar dengan Aggadah, yang merupakan nama kumpulan teks dari Talmud atau literatur kerabian lainnya. Teks-teks Aggadah mencakup cerita rakyat, perumpamaan, anekdot sejarah, nasihat moral, dan nasihat praktis yang mengilustrasikan makna atau tujuan hukum, adat istiadat, atau ayat-ayat Alkitab. Beberapa orang menggunakan istilah Haggadah dan Aggadah secara bergantian.
Tidak seperti kebanyakan hari raya Kristen yang dirayakan di gereja, Paskah, sejak kehancuran Bait Allah, dirayakan di rumah-rumah pribadi bersama keluarga dan teman-teman. Sudah menjadi kebiasaan untuk mengundang para tamu, terutama pendatang baru dalam komunitas, untuk berbagi makanan Seder. Di sebagian besar rumah-rumah Yahudi, makan Seder adalah sebuah pesta yang rumit, dengan permainan untuk anak-anak dan banyak waktu untuk menceritakan kisah Keluaran bangsa Israel dari Mesir. Acara makan Seder dapat berlangsung selama tiga hingga empat jam.
Urutan Seder, seperti yang disajikan dalam Haggadah dimulai dengan Kiddush (atau Kadesh atau Kadeish), pemberkatan yang menyatakan kesucian hari raya. Hal ini dilakukan dengan secangkir anggur, cangkir pertama dari empat cangkir yang diminum sambil bersandar pada meja Seder. Saat meminum keempat cawan dan memakan matzah ("roti tidak beragi"), orang Yahudi bersandar pada meja untuk menekankan fakta bahwa mereka adalah orang yang merdeka. Pada zaman dahulu, hanya orang merdeka yang bisa bersandar sambil makan. Kiddush secara tradisional dipimpin oleh kepala keluarga, tetapi semua peserta Seder berpartisipasi dengan membacakan Kiddush dan meminum setidaknya sebagian besar anggur.
Pemberkatan diikuti dengan Ur'chatz, mencuci tangan untuk melambangkan penyucian. Pemimpin Seder memanggil, "Ur'chatz," dan masing-masing mempersembahkan tangannya untuk pembersihan ritual. Tangan dicuci dengan cara yang biasa dilakukan sebelum makan, tanpa ada doa tambahan.
Setelah Haggadah, langkah selanjutnya dalam Seder adalah mencelupkan Karpa, hidangan pembuka. Sepotong kecil bawang bombay atau kentang rebus dicelupkan ke dalam air garam dan dimakan, setelah pemimpin upacara membacakan berkat di atas sayuran. Air garam dikatakan melambangkan air mata orang-orang Yahudi yang diperbudak di Mesir.
Mengikuti Karpa adalah pemecahan Yachatz. Tiga matzah ditumpuk di atas meja Seder, dan bagian tengah dari ketiganya dipatahkan menjadi dua. Bagian yang lebih besar disembunyikan, untuk kemudian digunakan sebagai afikoman, "makanan penutup" setelah makan. Potongan yang lebih kecil dikembalikan ke tempatnya di antara dua matzah lainnya. Matzah tengah yang pecah ini melambangkan kerendahan hati dan akan dimakan nanti sebagai "roti kemiskinan".
Sekarang, menurut Haggadah, adalah waktu untuk Magid. Ini dimulai dengan Ha Lachma Anya, sebuah undangan bagi orang miskin untuk bergabung dengan Seder. Kemudian kisah Paskah dan pembebasan dari perbudakan menuju kebebasan diceritakan. Matzah dibuka dan disebut sebagai "roti penderitaan". Pada titik ini, empat pertanyaan (Mah Nishtanah) diajukan. Merupakan kebiasaan bagi anak bungsu yang hadir untuk melafalkan empat pertanyaan tersebut: Mengapa kita hanya makan matzah? Mengapa kita hanya makan tumbuhan yang pahit? Mengapa kita mencelupkan herbal kita dua kali? Mengapa kita bersantai dan bersandar di atas bantal seolah-olah kita adalah raja? Jawabannya meliputi tinjauan singkat sejarah, deskripsi penderitaan yang ditimpakan kepada bangsa Israel, daftar tulah yang menimpa bangsa Mesir, dan daftar mukjizat yang dilakukan oleh Yang Mahakuasa untuk menebus umat-Nya.
Pada bagian ini dalam Seder, Haggadah menyatakan bahwa lagu-lagu pujian harus dinyanyikan, termasuk lagu "Dayenu," yang menyatakan bahwa, seandainya Tuhan hanya melakukan satu dari sekian banyak perbuatan-Nya atas nama umat-Nya, hal itu sudah cukup untuk mewajibkan kita untuk mengucap syukur. Sebuah doa berkat yang panjang diucapkan, diikuti dengan meminum cawan anggur yang kedua.
Selanjutnya adalah Rohtzah. Tangan dicuci lagi, kali ini dengan doa, seperti yang biasa dilakukan sebelum makan roti. Kemudian diikuti dengan Motzi Matzah ("berkat di atas matzah"). Dua berkat diucapkan: berkat standar sebelum makan roti, yang mencakup kata-kata "yang mengeluarkan atau membebaskan"/ "who brings forth" (motzi dalam bahasa Ibrani), dan kemudian berkat mengenai perintah untuk makan matzah.
Setelah Motzi Matzah, Maror (tumbuhan pahit) dimakan. Berkat untuk memakan Maror dibacakan, lalu dicelupkan ke dalam charoset dan dimakan. Charoset adalah pasta yang terbuat dari apel, kacang-kacangan, dan anggur. Pada titik ini, menurut Haggadah, roti lapis (Koreich) dibuat dari dua potong matzah bagian bawah dan ramuan pahit yang dicelupkan ke dalam charoset, dan roti lapis tersebut dimakan. Ini diikuti dengan Shulchan Orech, hidangan Seder lengkap. Secara tradisional, hidangan ini dimulai dengan telur bakar yang dicelupkan ke dalam air garam.
Setelah makan, Tzafun terjadi. Afikoman, yang disembunyikan sebelumnya dalam Seder, dikeluarkan dan dimakan. Ini melambangkan anak domba Paskah, yang pada zaman dahulu dimakan di akhir perjamuan. Setelah makan afikoman, Haggadah melarang makanan lain untuk dimakan sepanjang malam-dan tidak ada lagi minuman yang memabukkan, kecuali dua cangkir anggur yang tersisa.
Berikutnya dalam urutan Haggadah adalah Bareich, berkat setelah makan. Ini termasuk Kos Shlishi ("cawan anggur ketiga") dan Kos shel Eliyahu ha-Navi ("cawan Nabi Elia"). Dalam banyak tradisi, pintu depan rumah dibuka pada saat ini, yang merupakan undangan kepada Nabi Elia, pertanda kedatangan Moshiach, Mesias yang benar. Pada titik ini, Hallel ("nyanyian pujian") dibacakan, untuk mengakui Yang Maha Kuasa dan bimbingan-Nya yang unik bagi orang-orang Yahudi. Setelah membacakan Hallel, berkat atas anggur dibacakan, dan cawan keempat diminum.
Haggadah memiliki Seder yang diakhiri dengan sebuah doa (Nirtzah). Doa ini mengungkapkan keinginan agar ibadah diterima oleh Tuhan dan harapan akan kedatangan Mesias: "L'shanah haba'ah b'Yerushalayim!" ("tahun depan di Yerusalem!"). Orang-orang Yahudi di Israel, dan khususnya di Yerusalem, mengubah sedikit kata-katanya: "L'shanah haba'ah b'Yerushalayim hab'nuyah!" ("Tahun depan di Yerusalem yang telah dibangun kembali!").
English
Apakah yang dimaksud dengan Haggadah / Aggadah?