settings icon
share icon
Pertanyaan

Apa artinya bahwa Allah tidak mengutus Anak-Nya untuk menghakimi dunia (Yohanes 3:17)?

Jawaban


: Yohanes 3:16 memberikan kepada para pembaca Alkitab apa yang mungkin merupakan ringkasan yang paling murni dan paling sederhana dari kabar baik tentang kasih Allah yang menyelamatkan yang dibawa oleh Yesus Kristus kepada dunia: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Yesus, ketika berbicara dengan seorang Farisi Yahudi bernama Nikodemus, melanjutkan, "Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia" (Yohanes 3:17).

Yesus tidak datang untuk menghakimi dunia, tetapi untuk menyelamatkan dunia, merupakan kebenaran yang penting dan sebuah wahyu baru yang harus dipahami oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi tidak memiliki masalah dalam menerima gagasan tentang kasih Allah yang khusus bagi Israel, tetapi gagasan bahwa "begitu besar kasih Allah akan dunia" adalah materi teologis yang inovatif bagi pola pikir orang Yahudi. Dengan pernyataan ini, Yesus mengungkapkan cakupan kasih Allah yang mencakup semua orang di bawah Perjanjian Baru.

Kasih agape Allah tidak membeda-bedakan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi, orang yang diperbudak atau orang merdeka, pria atau wanita (Galatia 3:28; Kolose 3:11). Bapa mengutus Anak-Nya untuk menghancurkan prasangka dan meruntuhkan tembok-tembok pemisah untuk membawa kasih dan keselamatan Allah yang agung kepada setiap laki-laki, perempuan, dan anak-anak di seluruh dunia (Matius 28:19). Dan rencana keselamatan-Nya telah menjadi strategi global selama ini (Lihat Wahyu 5:9; 7:9; 14:6).

Yesus tidak datang untuk menghakimi dunia karena dunia sudah dihakimi. Kata Yunani (krinō) yang diterjemahkan sebagai "menghukum" dalam Yohanes 3:17 berarti "menyatakan bersalah; menjatuhkan hukuman atas seseorang secara hukum; menghakimi." Alkitab mengatakan bahwa semua orang dilahirkan dalam dosa yang diwarisi dari Adam (Roma 5:12; Mazmur 51:5). Kita datang ke dunia ini sudah dinyatakan bersalah dan dihukum mati (Roma 5:17-19; 6:23).

Dalam Roma 3:21-31, rasul Paulus mengajarkan bahwa Yesus Kristus telah menanggung hukuman atas dosa kita ketika Dia mengorbankan nyawa-Nya di kayu salib. Dia mati agar kita mendapatkan "kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan" (ayat 22). Setiap orang yang menaruh imannya kepada Yesus Kristus dipulihkan ke dalam persekutuan dengan Allah (ayat 26). Mereka yang menjadi milik Kristus Yesus tidak lagi dihukum karena "Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut" (Roma 8:1-2).

Iman kepada Yesus Kristus adalah satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari hukuman: "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah" (Yohanes 3:18). Menolak Yesus mengakibatkan penghukuman dan kematian (Yohanes 3:36). Pada akhirnya, keselamatan bagi semua orang di dunia, dari awal sejarah hingga akhir zaman, berakar pada iman kepada Yesus Kristus (lihat Roma 4:1-24; Ibrani 11:6, 13, 26; Yohanes 1:12). Tidak ada cara lain untuk diselamatkan (Yohanes 3:14-15; 11:25; 14:6; Kisah Para Rasul 4:12).

Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk mati, bukan hanya untuk bangsa Israel, tetapi sebagai Juruselamat yang penuh kasih bagi semua orang. Dia adalah "Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29). Yesus tidak datang untuk menghukum dunia, tetapi untuk menyelamatkan mereka yang percaya kepada-Nya. Misi Juruselamat kita bukanlah untuk menghukum mati orang: "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Roma 6:23). Kristus menyerahkan nyawa-Nya untuk menghapuskan kutuk dosa yang memisahkan orang berdosa dari Allah (Roma 8:33-34). Yesus datang untuk membawa anugerah keselamatan dari Bapa-Nya sehingga semua orang yang percaya kepada-Nya dapat menikmati persekutuan di hadirat-Nya untuk selama-lamanya.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apa artinya bahwa Allah tidak mengutus Anak-Nya untuk menghakimi dunia (Yohanes 3:17)?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries