Pertanyaan
Apa yang Alkitab katakan tentang matriarki?
Jawaban
Alkitab tidak secara eksplisit membahas konsep matriarki, sebuah sistem masyarakat di mana perempuan memegang kekuasaan dan otoritas utama. Matriarki yang sebenarnya jarang terjadi, dan hampir tidak ada pada zaman Alkitab. Saat ini, iklim sosial lebih mendukung egalitarianisme yang luas daripada patriarki atau matriarki. Meskipun matriarki telah diperdebatkan secara teori, namun jarang sekali direalisasikan. Beberapa suku menganut struktur matrilineal, di mana garis keturunan ditelusuri melalui ibu; dan yang lainnya memiliki masyarakat matrifokal, dengan perempuan sebagai pengasuh utama. Namun, tidak satu pun dari keduanya yang sama dengan matriarki yang sebenarnya. Bahkan negara seperti Inggris, yang dikenal memiliki penguasa perempuan, tidak mencerminkan matriarki yang sebenarnya, karena laki-laki masih memegang posisi otoritas yang krusial.
Meskipun jarang ditemukan sebagai sistem sosial yang tersebar luas, struktur matriarki ada dalam skala yang lebih kecil, bahkan dalam konteks modern. Maskulinitas sering digambarkan di media sebagai sesuatu yang kasar atau tidak kompeten, dengan film dan komedi situasi yang menggambarkan para ayah sebagai sosok yang kekanak-kanakan dan tidak berpengalaman, sementara para ibu digambarkan sebagai sosok yang kuat, bijaksana, dan menyelamatkan. Meningkatnya jumlah ibu tunggal juga meningkatkan potensi dinamika matriarki. Seperti sistem lainnya, matriarki harus dianalisis dan dikritik melalui lensa Alkitab.
Asal Usul Alkitab
Alkitab disusun dalam konteks yang didominasi oleh sistem patriarki. Sistem patriarki sering dikaitkan dengan Kejadian 3:16, di mana Tuhan berkata kepada Hawa, "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." Banyak komentator melihat hal ini sebagai asal mula sistem patriarki-dan pertarungan antar jenis kelamin. Dengan demikian, patriarki adalah hasil dari kejatuhan dan bukannya sistem yang ditetapkan oleh Tuhan. Apakah matriarki memiliki asal-usul dalam Alkitab? Tidak, tetapi di taman, Hawa mengambil alih untuk memakan buah itu dan menyerahkannya kepada Adam, dan teguran Adam datang "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu" dan tidak taat (Kejadian 3:17). Hal ini dapat menunjukkan bahwa patriarki dan matriarki adalah sistem yang tidak sempurna.
Perspektif Perjanjian Lama
Kitab Kejadian memberikan gambaran tentang relasi gender yang didasarkan pada nilai kesetaraan, kesatuan, dan saling ketergantungan. Kejadian 1:27 menegaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia "menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." Pasal yang sama selanjutnya menjabarkan mandat budaya, di mana laki-laki dan perempuan diundang untuk berpartisipasi (Kejadian 1:28-30). Tidak satu pun dari kedua jenis kelamin ini dimaksudkan untuk mendominasi yang lain atau memegang otoritas penuh. Hal ini menimbulkan keraguan akan kemungkinan dukungan terhadap matriarki.
Kejadian 2 menunjukkan pernikahan pertama dan peran yang berbeda dari suami dan istri. Adam ditempatkan di taman untuk bercocok tanam, dan Hawa diciptakan untuk menjadi ezer ("penolong"). Maskulinitas dan feminitas keduanya memiliki tujuan dan tanggung jawab khusus, yang dimaksudkan untuk saling melengkapi dan saling mendukung. Kejatuhan telah mengganggu hubungan timbal balik ini, tetapi perbedaan gender bawaan telah ada sebelum dosa. Sebuah masyarakat yang matriarkis tidak memungkinkan ekspresi yang tepat dari peran-peran yang dimaksudkan Tuhan.
Perspektif Perjanjian Baru
Dalam Perjanjian Baru, pernikahan digambarkan sebagai cerminan persatuan antara Kristus dan gereja. Para istri dipanggil untuk secara sukarela tunduk pada kepemimpinan suami mereka, sementara para suami dipanggil untuk mengasihi, memelihara, dan menyayangi istri mereka dengan penuh pengorbanan. Model yang ditemukan dalam Efesus 5:22-23 menantang matriarki dan menentang patriarki.
Lebih jauh lagi, Paulus menginstruksikan agar perempuan tidak memiliki otoritas atas laki-laki di dalam gereja. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "memerintah" dalam 1 Timotius 2:12 adalah authentein, yang dapat diartikan sebagai "menguasai" atau "memerintah". Orang-orang Kristen tidak setuju dengan penerapan ayat ini pada masa kini, tetapi kedua belah pihak dalam perdebatan ini menentang perempuan mendominasi laki-laki. Sebuah matriarki sejati membuka jalan untuk dominasi, sama seperti patriarki yang membuat perempuan rentan terhadap penindasan laki-laki.
Perempuan dalam Alkitab
Perlu dicatat bahwa Alkitab tidak melarang adanya pemimpin perempuan dalam masyarakat. Terlepas dari budaya patriarki pada zaman Alkitab, muncul pemimpin-pemimpin perempuan yang tangguh seperti Debora, Hulda sang nabiah, Ester, dan Miryam. Para wanita juga aktif dalam Perjanjian Baru, bekerja bersama para rasul dalam memperluas kerajaan Allah. Priskila, Febe, dan Yunias adalah contoh yang baik. Namun, para wanita ini melayani komunitas mereka dan memuliakan Tuhan tanpa berusaha mendominasi pria. Perempuan yang haus kekuasaan, seperti Izebel dan Atalya, menemui akhir yang mengerikan.
Kesimpulan
Jika dilihat dari sudut pandang Alkitab, matriarki tidak sesuai dengan model keluarga dalam Perjanjian Baru. Hal ini juga menyisakan ruang bagi dinamika kekuasaan yang tidak sehat dan dapat menghalangi pelaksanaan peran pria dan wanita sebelum kejatuhan. Lebih jauh lagi, matriarki bertentangan dengan kesetaraan dan kesatuan yang melekat pada gender seperti yang terlihat dalam kitab Kejadian. Namun, gagasan tentang pemimpin perempuan yang dapat dipercaya di bidang-bidang tertentu adalah alkitabiah. Matriarki juga dapat diterima dalam kasus janda, ketika seorang wanita memilih untuk tidak menikah lagi.
Haruskah orang Kristen menjunjung tinggi patriarki untuk melawan matriarki? Belum tentu, terutama karena ada pilihan-pilihan lain yang lebih sesuai dengan cita-cita Alkitab. Pendekatan yang lebih baik adalah dengan menegaskan martabat dan nilai yang sama dari kedua jenis kelamin, merayakan perbedaan mereka, dan mengadvokasi pria dan wanita untuk mengekspresikan kemampuan mereka dalam batas-batas yang Alkitabiah.
English
Apa yang Alkitab katakan tentang matriarki?