Pertanyaan
Apa yang Tuhan maksudkan ketika Ia berkata, "Aku akan mengasihani siapa yang Kukasihani" (Keluaran 33:19)?
Jawaban
Setelah bangsa Israel berdosa kepada Tuhan dengan menyembah anak lembu emas, Tuhan siap untuk mengirim mereka ke Tanah Perjanjian sendirian tanpa Dia (Keluaran 33:3). Tetapi Musa menjadi perantara bagi bangsa itu (Keluaran 33:12-17). Dalam pertemuan pribadinya dengan Yahweh, Musa meminta jaminan kepada Tuhan, salah satunya, "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku" (Keluaran 33:18). Tuhan menjawab, "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani" (Keluaran 33:19).
Sebagai perantara yang setia, Musa meminta Tuhan untuk tidak memusnahkan bangsa Israel, tetapi tetap tinggal bersama umat-Nya untuk memimpin mereka ke Tanah Perjanjian. Tuhan setuju untuk tinggal di antara mereka dan turun kepada mereka dalam kemuliaan di Kemah Suci. Tuhan berjanji kepada Musa, "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau" (Keluaran 33:17).
Musa, yang telah menerima sekilas kemuliaan Tuhan di semak yang menyala (Keluaran 3:1-22), di puncak gunung (Keluaran 24:15-18), dan di Kemah Pertemuan (Keluaran 33:12-23), meminta untuk melihat lebih banyak lagi. Dia menginginkan penyataan yang lebih besar dari kemuliaan Tuhan. Jawaban Tuhan adalah sebagian ya dan sebagian tidak. Tuhan bersedia menunjukkan semua kebaikan ilahi-Nya kepada Musa. Dia berkenan memanggil nama-Nya yang kudus, Yahweh, di hadapan Musa. Dan Dia siap untuk menyatakan belas kasihan dan kemurahan-Nya yang berdaulat kepada Musa. Tuhan akan menunjukkan diri-Nya sebanyak yang Musa mampu tanggung, tetapi ada batasnya. Jika Musa melihat penyataan kemuliaan Tuhan yang lengkap, hal itu akan sangat luar biasa sehingga dapat menghancurkannya (Keluaran 33:20).
Dengan tidak sepenuhnya menjawab permintaan Musa, Tuhan sebenarnya sedang menunjukkan belas kasihan dan kasih sayang-Nya kepada Musa. Ketika Ia berfirman kepada Musa, "Aku akan mengasihani siapa yang Kukasihani" dalam Keluaran 33:19, Tuhan memaksudkan bahwa Ia menunjukkan belas kasihan secara cuma-cuma kepada siapa pun yang Ia pilih. Terjemahan New Living Translation menerjemahkan arti ayat ini dengan lebih eksplisit: "Aku akan menunjukkan belas kasihan kepada siapa pun yang Aku pilih, dan Aku akan menunjukkan kasih setia kepada siapa pun yang Aku pilih."
Menunjukkan belas kasihan adalah salah satu cara Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya. Kata belas kasihan dalam Keluaran 33:19 berarti "kebaikan, kasih setia, dan pengampunan." Ketika Tuhan berkata, "Aku akan mengasihani siapa yang Kukasihani," maksud-Nya adalah Dia akan menunjukkan kebaikan, kasih setia, dan pengampunan kepada siapa pun yang Dia pilih.
Kasih setia Tuhan-belas kasihan-Nya yang luar biasa-menuntun-Nya untuk mengampuni orang berdosa dan menahan hukuman yang memang pantas diterima. Setelah Tuhan dengan penuh kemurahan memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir, melewati Laut Merah, dan menuju Tanah Perjanjian, mereka menanggapinya dengan memberontak terhadap Tuhan. Namun, karena kemurahan hati yang diperoleh melalui perantara mereka, Musa, Tuhan berkenan mencurahkan belas kasihan-Nya kepada mereka.
Keluaran 33:19 dikutip dalam Perjanjian Baru oleh rasul Paulus yang mengacu pada kedaulatan Tuhan: "Sebab Ia berfirman kepada Musa: 'Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati'" (Roma 9:15). Paulus memaksudkan bahwa kebebasan Tuhan adalah mutlak. Sangatlah penting untuk memahami bahwa di hadapan Tuhan, manusia tidak memiliki hak atau keistimewaan. Kita tidak memiliki klaim atas belas kasihan Tuhan. Itulah sebabnya konsep dan karya belas kasihan sangat penting bagi orang berdosa.
"Aku akan mengasihani siapa yang Kukasihani" berarti kebebasan Tuhan untuk menunjukkan belas kasihan tidak dibatasi oleh apa pun kecuali oleh pilihan ilahi-Nya sendiri. Tuhan tidak menunjukkan belas kasihan karena manusia layak menerimanya. Kemurahan Tuhan tidak dapat diperoleh melalui status, kelas sosial, atau perbuatan baik-jika tidak, maka itu bukan belas kasihan.
Tuhan berkata bahwa Dia berbelas kasihan kepada Israel karena Dia berkenan kepada pengantara mereka, yaitu Nabi Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku" (Keluaran 33:17). Tuhan memilih untuk memberikan kasih karunia, kemurahan, dan kasih yang Dia miliki kepada Musa kepada bangsa Israel. Bangsa itu diselamatkan, atas pilihan ilahi, melalui jasa Musa, perantara mereka. Tindakan ini merupakan pertanda dari dasar keselamatan kita di dalam Kristus.
Manusia tidak dapat diselamatkan berdasarkan usaha mereka sendiri (Efesus 2:8-9). Alkitab mengatakan bahwa kita terlalu berdosa untuk layak menerima keselamatan (Yesaya 64:6; Roma 3:10, 23; Mazmur 143:2). Keselamatan kita bergantung pada perkenanan Tuhan melalui Pengantara kita-pribadi Yesus Kristus, Anak Allah dan Juruselamat kita (Ibrani 9:15; Galatia 2:16). Karena Tuhan berkenan kepada Yesus (Matius 3:17; 17:5), Dia berkenan kepada siapa pun yang percaya kepada-Nya untuk keselamatan. Yesus adalah Pengantara kita, yang menggenapi apa yang Musa lakukan untuk Israel, hanya saja dengan lebih sempurna.
English
Apa yang Tuhan maksudkan ketika Ia berkata, "Aku akan mengasihani siapa yang Kukasihani" (Keluaran 33:19)?