Pertanyaan
Apakah Adam dan Hawa memakan buah dari pohon kehidupan sebelum kejatuhan?
Jawaban
Salah satu ciri khas Taman Eden adalah pohon-pohonnya, yang menghasilkan makanan yang dapat dimakan (Kejadian 2:16). Kisah ini menyebutkan dua pohon dengan namanya: pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat dan pohon kehidupan. Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat adalah pusat dari kisah ketidaktaatan Adam dan Hawa, karena mereka memakan buahnya dengan melanggar perintah Tuhan (Kejadian 3:1-6). Meskipun kitab Kejadian tidak secara eksplisit menyatakan bahwa manusia pertama yang memakan buah dari pohon kehidupan, namun kisah ini mengisyaratkan kemungkinan tersebut.
Kitab Kejadian pertama kali menyebutkan pohon kehidupan ketika menempatkannya, bersama dengan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, di tengah-tengah taman. Penjelasannya berbunyi, "Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat" (Kejadian 2:9). Kedua pohon itu, dan buah yang dihasilkannya, memainkan peran penting dalam kisah selanjutnya.
Dalam perintah-Nya tentang memakan buah dari pohon-pohon, Tuhan secara eksplisit melarang Adam memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ia berkata, "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kejadian 2:16-17). Tuhan tidak memberikan instruksi langsung tentang makan dari pohon kehidupan. Implikasinya adalah, ketika Tuhan mengatakan bahwa mereka bebas untuk makan dari "semua pohon dalam taman", hal ini termasuk pohon kehidupan. Namun Kitab Kejadian tidak pernah secara eksplisit menegaskan apakah mereka benar-benar makan dari pohon kehidupan.
Salah satu penafsiran menyatakan bahwa makan dari pohon kehidupan memungkinkan Adam dan Hawa menjadi abadi. Pandangan ini didasarkan pada apa yang Tuhan katakan ketika menjelaskan konsekuensi dari dosa mereka: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya" (Kejadian 3:22). Sebagai akibatnya, setelah dosa mereka, Tuhan membuat mereka menjadi fana dengan melarang akses mereka ke pohon itu. Larangan ini merupakan sebuah rahmat karena mencegah Adam dan Hawa hidup selamanya dalam keadaan mereka yang telah jatuh ke dalam dosa. Untuk memastikan bahwa mereka tidak dapat kembali ke pohon kehidupan, Tuhan menempatkan "beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan" (Kejadian 3:24).
Mereka yang berpendapat bahwa Adam dan Hawa tidak memakan buah dari pohon kehidupan sebelum kejatuhan mereka menawarkan beberapa skenario yang berbeda. Salah satu argumen didasarkan pada perintah Tuhan yang melarang Adam "mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya" (Kejadian 3:22). Menurut pandangan ini, Tuhan mencegah tindakan di masa depan dan bukannya menyikapi kejadian di masa lalu. Ayat ini hanya menyatakan bahwa Adam dan Hawa tidak boleh memakan buah dari pohon itu di masa yang akan datang.
Sebuah argumen terkait menunjukkan bahwa tindakan pengamanan Tuhan - kerub dengan pedang yang menyala - menyiratkan bahwa Adam dan Hawa belum memakan buah dari pohon kehidupan. Jika mereka sudah memakannya, menurut argumen ini, penjagaan terhadap pohon itu tidak akan ada artinya. Dalam pandangan ini, makan dari pohon itu sekali saja akan menghasilkan keabadian.
Umat manusia kehilangan akses ke pohon kehidupan setelah kejatuhan itu, tetapi itu bukanlah akhir dari cerita. Dalam bab terakhir Alkitab, Yohanes melihat Yerusalem Baru. Ia menggambarkan sebuah sungai air kehidupan yang mengalir dari takhta Tuhan dan "di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali" (Wahyu 22:2). Meskipun Tuhan telah melarang manusia dari pohon kehidupan sejak kejatuhan, suatu hari nanti manusia yang telah ditebus akan mendapatkannya kembali.
English
Apakah Adam dan Hawa memakan buah dari pohon kehidupan sebelum kejatuhan?