Jawaban:
Gereja adalah ciptaan Allah (Kisah 20:28; 1 Korintus 3:9,17; 15:9), yang didirikan dan dimiliki oleh Yesus Kristus – “Aku akan mendirikan jemaat-Ku” (Matius 16:18) – dan digerakkan dan dikuatkan oleh Roh Kudus (1 Korintus 10:17, 12:5-27; Roma 12:4-5). Oleh karena itu, kita perlu berpaling kepada Allah untuk mengetahui rancangan-Nya bagi gereja serta tujuan Ia mendirikannya. Misi Allah bagi gereja mempunyai beberapa bagian.
1. Misi gereja adalah pemuridan. Sebelum Yesus kembali ke surga, Ia memberi amanat pada para murid-Nya seperti ini: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20). Seorang murid adalah seorang pengikut; seorang yang menyatukan dirinya pada pimpinannya. Oleh karena itu, kita menyimpulkan bahwa Yesus mengutus gerejanya dengan misi memperkenalkan Diri-Nya kepada dunia. Ketika gereja memuridkan, manusia dapat menghormati, menyembah, mempercayai, mengikuti, dan menaati Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Jemaat gereja yang mengasihi Yesus Kristus, berkumpul bersama dekat-Nya sebagai sang Tuan, Pimpinan, Juruselamat, dan Teman. Misi kita adalah mengungkapkan Dia pada bangsa-bangsa.
2. Misi gereja adalah memuliakan Kristus. Paulus mengajar, “Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan… menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya” (Efesus 1:11-12). Satu bagian dari tujuan Allah bagi gereja ialah mempermuliakan Yesus Kristus melalui cara hidup serta perbuatan jemaatnya. Allah merancang gereja-Nya sebagai cerminan dari karya keselamatan-Nya yang supranatural, bagi dunia. Melalui gereja-Nya, Kristus mengungkapkan pada dunia bagaimana rupa sekelompok manusia yang dibebaskan dan diampuni – oleh karena pengorbanan diri Kristus secara sukarela, manusia merasa puas dengan Allah. Ia telah merancang supaya nilai-nilai gereja ialah nilai-nilaiNya. Diharapkan pula bahwa perilaku gereja mencerminkan kepribadian-Nya (2 Korintus 6:14-7:1; Efesus 5:23-32; Kolose 1:13,18; 1 Timotius 3:15). Seperti bulan mencerminkan cahaya matahari, begitu pula gereja mencerminkan kemuliaan Allah pada dunia yang kelam.
3. Misi gereja adalah membangun para orang saleh. Gereja perlu mendukung dan memberi penghiburan pada jemaat-Nya (1 Tesalonika 5:11; 2 Korintus 13:11). “Jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan” (1 Korintus 12:25). Yesus adalah sang batu penjuru, dan gereja digambarkan sebagai bangunan yang “dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh” (Efesus 2:19-22; baca juga 4:4-25). Yesus Kristus mendirikan gereja-Nya demi memamerkan keluarga Allah di dunia, supaya dunia yang berhala dapat melihat bagaimana Allah membangun keluarga-Nya yang berpusat dari Yesus Kristus dan bagaimana keluarga itu saling mengasihi (baca Markus 3:35 dan Yohanes 13:35).