www.GotQuestions.org/Indonesia



Mengapa Alkitab menggambarkan bulan sebagai cahaya?

Jawaban:
Ada beberapa bagian dalam Alkitab di mana bulan digambarkan sebagai “cahaya”, meskipun, seperti yang kita ketahui, bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri. Kejadian 1:16 menjelaskan penciptaan matahari dan bulan sebagai berikut: “Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam.” Referensi lain tentang bulan sebagai cahaya termasuk Yesaya 30:26; Yehezkiel 32:7; dan Markus 13:24.

Menggambarkan bulan yang memiliki cahaya adalah masalah semantik. Bulan adalah benda yang bersinar, meskipun cahaya yang dibawanya ke langit malam tidak berasal dari dirinya sendiri. Mengatakan bahwa bulan adalah cahaya adalah contoh bahasa fenomenologis yang selalu digunakan orang. Tidaklah salah jika kita menyebut “matahari terbit”, meskipun matahari sebenarnya tidak terbit (sebaliknya, bumi berputar pada porosnya). Dengan cara yang sama, diperbolehkan untuk menunjuk bulan sebagai sumber cahaya. Tampaknya itulah yang terlihat dari sudut pandang kita. Benar, tanpa matahari, bulan tidak dapat berfungsi sebagai benda penerang, namun Kejadian 1 tidak menyatakan bahwa bulan dapat berfungsi sebagai benda penerang independen. Kedua benda langit itu diciptakan dan dijelaskan bersama-sama.

Mengenai ungkapan menguasai malam dalam Kejadian 1:16, ini merupakan ungkapan idiomatis yang berarti bahwa bulan adalah benda penerang yang dominan di malam hari. Fakta bahwa bulan terkadang terlihat di langit siang hari sama sekali tidak meniadakan fakta bahwa bulan mendominasi langit malam hari.

Penjelasan Alkitab tentang bulan sebagai “cahaya yang lebih kecil” tidak dimaksudkan untuk mengklasifikasikan bulan sebagai sumber cahaya yang serupa dengan matahari. Bahasa tersebut merupakan gambaran akurat tentang perbandingan luminositas bulan dan matahari. Artinya cahaya bulan yang sampai ke bumi kurang terang dibandingkan sinar matahari, sebuah fakta yang kita semua akui.

Kita tidak mengharuskan ahli cuaca di TV untuk menggunakan terminologi yang tepat secara ilmiah ketika membicarakan ramalan cuaca—kita tidak akan bingung jika dia menyebutkan “matahari terbit” atau “matahari terbenam”, meskipun itu bukan istilah teknis untuk apa yang sebenarnya terjadi di tata surya. Kita merasa nyaman dengan penggunaan bahasa fenomenologis, dan kita harus dapat mengenalinya dalam Alkitab. Tuhan berkomunikasi dengan umat manusia dengan cara yang dapat kita pahami dan hargai. Bulan memang bersinar, meskipun dengan cahaya yang dipantulkan, jadi sangatlah tepat jika Alkitab menyebut bulan sebagai “cahaya”.

© Copyright Got Questions Ministries