settings icon
share icon
Pertanyaan

Apakah Alkitab mengajarkan bahwa bumi itu datar?

Jawaban


Banyak orang yang skeptis menyatakan bahwa Alkitab menggambarkan bumi datar. Referensi Alkitab seperti Wahyu 7:1 dikutip, yang berbicara tentang “empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi.” Kritikus juga merujuk pada Mazmur 75:4, yang mengatakan bahwa Tuhan memegang teguh “tiang” bumi. Bagian lain yang mereka klaim mengajarkan bumi datar adalah Ulangan 13:7, Ayub 28:24, Mazmur 48:10, dan Amsal 30:4, yang semuanya mengacu pada “ujung” bumi. Apakah para kritikus itu benar? Apakah ajaran Alkitab “anti-sains” bahwa bumi itu datar?

Sebenarnya, Alkitab tidak mengomentari bentuk Planet Bumi. Tidak disebutkan bahwa bumi itu datar, dan tidak dikatakan bahwa bumi itu bulat. Mari kita lihat lebih dekat beberapa kutipan yang sering dikutip yang konon menggambarkan bumi datar:

Wahyu 7:1 berkata, “aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi.” Saat menulis ini, rasul Yohanes menggunakan bahasa idiomatik—”empat penjuru bumi” merujuk pada “setiap lokasi yang jauh.” Kita menggunakan ungkapan yang sama saat ini; misalnya, ketika kita berbicara tentang atlet Olimpiade yang datang dari empat penjuru bumi untuk berkompetisi dalam pertandingan tersebut, yang kita maksud adalah mereka datang dari seluruh dunia.

Kitab Wahyu penuh dengan deskripsi non-harfiah dan bahasa simbolik. Menekan Wahyu 7:1 ke dalam penafsiran yang hiper-harfiah tidak masuk akal. Yohanes hanya mengatakan bahwa, pada suatu saat selama masa kesengsaraan, Tuhan akan menghentikan semua angin yang bertiup. “Empat penjuru” mencakup arah mata angin—Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Semua angin akan berhenti atas perintah Tuhan.

Mazmur 75:3 mengutip firman Tuhan, “Bumi hancur dan semua penduduknya; tetapi Akulah yang mengokohkan tiang-tiangnya.” Ayat-ayat lain juga mengacu pada “tiang” bumi, seperti 1 Samuel 2:8, namun bahasa tersebut tidak boleh dipahami secara harfiah. Kitab Mazmur dan nyanyian Hana dalam 1 Samuel 2 adalah puisi. Para penulis menyamakan pendirian bumi dengan pembangunan sebuah rumah, dan deskripsi mereka bersifat komparatif (yaitu metafora), bukan literal. Intinya bukanlah mengenai bentuk bumi itu datar tetapi bumi itu milik Tuhan; itu adalah konstruksi-Nya, dan Dia menjamin stabilitasnya. “Tiang” Tuhan tidak akan bergerak, dan “atap”-Nya tidak akan runtuh. Bahkan ketika tatanan moral dunia tampaknya telah runtuh dan manusia diliputi rasa takut, Tuhan tidak akan sepenuhnya menarik kuasa-Nya yang menopang.

Bagaimana dengan referensi Alkitab tentang “ujung bumi” dalam Ulangan 13:7, Ayub 28:24, Mazmur 48:10, Amsal 30:4, dan ayat-ayat lainnya? Apakah rujukan pada ”ujung-ujung” bumi mengajarkan bahwa bumi mempunyai tepi sehingga datar? Kita akan mengambil Ulangan 13:7 sebagai perwakilan dari seluruh ayat: di sini, Musa memperingatkan umat tentang “allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi."

Ada beberapa hal yang dapat dikatakan tentang ungkapan ujung-ujung bumi untuk menunjukkan bahwa ungkapan tersebut tidak mengacu pada bumi datar. Pertama, ungkapan itu, seperti empat penjuru bumi, bersifat idiomatis. Kita tidak mengharapkan orang-orang memahami kita secara harfiah ketika kita berbicara tentang “orang itu membanting tulang untuk keluarganya”; kita juga tidak boleh memaksakan interpretasi literal pada “ujung bumi.” Ketika para penulis Alkitab berbicara tentang “ujung-ujung bumi”, yang mereka maksud hanyalah “daerah terjauh dari dunia yang dihuni.”

Kedua, ungkapan ujung-ujung bumi kadang-kadang mengacu pada manusia, bukan pada daratan. Misalnya, Mazmur 67:8 mengatakan, “Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!” Dalam ayat ini, ujung-ujung bumi merujuk pada orang-orang yang mendiami tempat-tempat terpencil dan jauh (lihat juga Mazmur 98:3 dan Yesaya 45:22). Tentu saja, dalam konteks ini frasa tersebut bersifat metafora dan tidak dapat digunakan untuk menggambarkan bumi yang memiliki tepian fisik. Ungkapan yang sama, yang digunakan di tempat lain, juga harus dianggap kiasan.

Alkitab tidak mengajarkan bahwa bumi itu datar. Referensi “bumi” dalam Alkitab sering kali bukan mengacu pada planet bumi, melainkan pada sebidang tanah kering yang dibatasi oleh air. Misalnya, Kejadian 1:10 mengatakan, “Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut.” “Bumi” disebutkan sebagai sesuatu yang berbeda dengan “Laut” dan bukan mengacu pada sebutan Bumi sebagai planet; kata Ibrani yang sama untuk “Bumi” digunakan dalam Ulangan 13:7 dan ayat-ayat lain yang tercantum di atas.

Meskipun Alkitab tidak mengajarkan bahwa bumi itu datar, Alkitab juga tidak secara eksplisit mengajarkan bahwa bumi itu bulat. Memang ada beberapa ayat membenarkan adanya bumi bulat, seperti Ayub 26:7 dan Yesaya 40:22. Bagaimanapun juga, Alkitab sama sekali tidak menegaskan pemahaman yang naif atau tidak ilmiah tentang bumi dan tata surya. Tidak ada dasar untuk tuduhan bahwa Alkitab mengajarkan bumi datar. Ayat-ayat yang seolah-olah menggambarkan bumi datar semuanya dapat dijelaskan jika dipahami dengan benar.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apakah Alkitab mengajarkan bahwa bumi itu datar?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries